Kemenangan tipis itu memungkinkan Osasuna untuk memperbaiki posisinya. Osasuna yang sebelumnya berada di zona merah mendapat poin 38 sehingga berhasil naik ke posisi 16.
Mereka menggeser Deportivo la Coruna. Kedua tim memiliki poin sama namun Osasuna unggul dalam selisih gol. Sementara, rekor head-to-head mereka tak berpengaruh karena pada dua pertemuan musim ini, kedua tim selalu bermain imbang 0-0.
Valencia sendiri masih bertahan di peringkat tiga. Namun, posisi mereka mendapat ancaman dari Villarreal yang sukses mengalahkan Getafe 2-1, beberapa jam sebelumnya.
Valencia yang memiliki poin 63 hanya unggul tiga poin dari Villarreal. Bila sampai turun peringkat, mereka kehilangan peluang untuk lolos secara otomatis ke Liga Champions.
Tampil di kandang sendiri, Osasuna tak minder meski menghadapi tim papan atas. Mereka mampu menguasai permainan meski Valencia juga beberapa kali melakukan tekanan terhadap pertahanan Osasuna.
Meski demikian, penampilan tuan rumah lebih dominan. Mereka nyaris unggul di menit-menit awal saat Manuel Ortiz Toribio alias Lolo mendapat peluang bagus di depan gawang. Namun, upayanya secara gemilang bisa digagalkan oleh kiper Guaita.
Osasuna kembali memperoleh kesempatan untuk mencetak gol melalui Javier Camunas di menit ke-11. Setelah melewati bek Marius Stankevicius, ia melepaskan tendangan ke gawang. Lagi-lagi, Guaita menggagalkan upayanya.
Valencia sesungguhnya memiliki peluang yang membahayakan gawang Osasuna. Mengandalkan Roberto Soldado yang dilapis Joaquin dan Juan Mata, lini depan los Che beberapa kali mengancam pertahanan tuan rumah. Hanya, serangan mereka dengan mudah dikandaskan pemain belakang Osasuna.
Di babak kedua, Valencia mencoba meningkatkan tekanannya. Namun, mereka justru kebobolan oleh gol Cejudo di menit ke-59. Gol itu tercipta lewat tendangan jarak jauh Cejudo yang sempat mengenai Stankevicius. Akibatnya, Guaita salah mengantisipasi bola.
Setelah gol itu, serangan Osasuna sedikit menurun. Mereka berusaha mempertahankan keunggulannya. Parahnya, Valencia juga jarang melakukan tekanan. Tak heran bila Valencia hanya sesekali mendapat peluang dan gagal diselesaikan. (goal id)
Meski demikian, penampilan tuan rumah lebih dominan. Mereka nyaris unggul di menit-menit awal saat Manuel Ortiz Toribio alias Lolo mendapat peluang bagus di depan gawang. Namun, upayanya secara gemilang bisa digagalkan oleh kiper Guaita.
Osasuna kembali memperoleh kesempatan untuk mencetak gol melalui Javier Camunas di menit ke-11. Setelah melewati bek Marius Stankevicius, ia melepaskan tendangan ke gawang. Lagi-lagi, Guaita menggagalkan upayanya.
Valencia sesungguhnya memiliki peluang yang membahayakan gawang Osasuna. Mengandalkan Roberto Soldado yang dilapis Joaquin dan Juan Mata, lini depan los Che beberapa kali mengancam pertahanan tuan rumah. Hanya, serangan mereka dengan mudah dikandaskan pemain belakang Osasuna.
Di babak kedua, Valencia mencoba meningkatkan tekanannya. Namun, mereka justru kebobolan oleh gol Cejudo di menit ke-59. Gol itu tercipta lewat tendangan jarak jauh Cejudo yang sempat mengenai Stankevicius. Akibatnya, Guaita salah mengantisipasi bola.
Setelah gol itu, serangan Osasuna sedikit menurun. Mereka berusaha mempertahankan keunggulannya. Parahnya, Valencia juga jarang melakukan tekanan. Tak heran bila Valencia hanya sesekali mendapat peluang dan gagal diselesaikan. (goal id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar